Nurcholish Madjid Society (NCMS) didirikan untuk memajukan dialog peradaban yang terbuka, jujur, adil, bebas, demokratis dan toleran. NCMS juga diperuntukkan sebagai wadah dan sarana bagi para peminat dan pendukung dialog peradaban yang diharapkan mampu mengembangkan pemikiran religius, humanis, inklusif-pluralis, dan non-sektarian, demi terwujudnya dunia yang damai, adil dan beradab. NCMS bersifat independen, dalam arti bahwa ia tidak berafiliasi dengan organisasi sosial dan politik apa pun, baik di dalam maupun di luar negeri, dan mengorientasikan keberadaannya pada kebenaran dan cita-cita kemanusiaan universal, yang dapat menjadi “titik-temu” semua umat manusia dari latar belakang kebangsaan, keagamaan, kebudayaan dan politik yang berbeda. NCMS juga bersifat terbuka, dalam arti bahwa ia terbuka dalam mencari kebenaran dari siapa pun datangnya, dengan keyakinan bahwa kebenaran yang datang dari Yang Maha Benar adalah mutlak, sedangkan kebenaran yang datang dari manusia adalah nisbi dan, karena itu, terbuka untuk dipertanyakan, diuji dan dikritik.

Mukadimah

SIKAP terbuka dan bisa menerima kebenaran dari mana pun berasal adalah sikap yang secara tegas dikumandangkan Nurcholish Madjid. Sikap inilah yang tergambar dengan kuat ketika Cak Nur secara berulang-ulang menegaskan bahwa “al-muhāfazhat-u ‘ala ‘l-qadīm al-shālih, wa al-akhdz-u bi ‘l-jadīd ‘l-ashlah” (“mempertahankan yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik”).

Sikap terbuka itu nampaknya memang harus terus dikawal, dikaji, didalami dan dikembangkan serta disosialisasikan secara lebih meluas dan melibatkan sebanyak mungkin orang. Upaya ini dirasa sangat perlu mengingat saat ini banyak bermunculan pemikiran dan pemahaman agama yang cenderung menghakimi pemahaman dan pemikiran yang berbeda. Lebih memprihatinkan lagi, pemikiran dan pemahaman tersebut berkolusi dengan kekuasaan. Hal inilah yang pada gilirannya melahirkan berbagai kekerasan dan kebengisan bagi orang atau kelompok tertentu yang dinilai memiliki pemahaman agama yang berbeda dengan pemahaman mainstream umat tertentu.

Jika kondisi semacam ini dibiarkan sehingga berkembang menjadi semakin besar, maka sangat mungkin kondisi tersebut akan melahirkan orang-orang atau lembaga-lembaga yang menjadi penentu kebenaran bagi pemahaman dan pemikiran keagamaan yang lain (berbeda). Jika demikian adanya, terancamlah keberadaan sikap-sikap inklusivisme dan pluralisme keagamaan. Lebih dari itu, nilai-nilai kebhinekaan dan mutlikulturalisme yang secara niscaya tidak bisa dipungkiri keberadaannya, terlebih bagi bangsa kita yang sangat heterogen ini, akan tersingkir. Kondisi kehidupan keagamaan di Tanah Air saat ini menunjukkan ke arah pemikiran dan pemahaman agama yang eksklusif tersebut sehingga meniadakan ruang kehidupan pemikiran agama yang berbeda.

Kondisi inilah yang nampaknya memanggil beberapa orang untuk berkumpul dan bertukar pikiran sehingga melahirkan niat mendirikan sebuah lembaga kajian yang secara konsisten menyuarakan tentang inklusivisme dan pluralisme keagamaan serta proses dialog peradaban demi tersingkapnya titik-temu (kalimah sawā’) yang berpangkal pada Tuhan dan nilai-nilai kemanusiaan universal. Lembaga yang secara konsisten melakukan kajian-kajian tersebut kemudian diberinama Yayasan Nurcholish Madjid Society (NCMS) yang diindonesiakan menjadi Yayasan Sositas Nurcholish Madjid yang peluncurannya berbarengan dengan Peringatan 1000 hari Wafatnya Nurcholish Madjid pada 28 Mei 2008 di Taman Ismail Marzuki.

Menjadikan nama Nurcholish Madjid sebagai nama lembaga sositas ini adalah tidak lain karena bentuk apresiasi terhadap Prof. Dr. Nurcholish Madjid, yang sepanjang hidupnya berkomitmen memikirkan dan mengkaji tentang ide-ide inklusivisme, pluralisme dan dialog peradaban tersebut. Jadi, pemberian nama ini samasekali tidak bertujuan kultus terhadap Nurcholish Madjid—suatu sikap yang secara keras ditentang oleh Nurcholish Madjid sendiri—melainkan hanya bentuk apresiasi terhadap ide dan perjuangannya sehingga lembaga ini secara serius bisa terus melakukan kajian dan pendalaman, sekaligus kritik dan pengembangan terhadap berbagai gagasan yang pernah dihasilkan oleh Cak Nur.

© Copyright 2018 - NCMS