DIALOG KETERBUKAAN; Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer

Sebuah dialog, yang diturunkan ke dalam wilayah pembaca melalui media massa—seperti jamaknya—selalu melahirkan pernyataan spontan, verbatim dan argumen-argumen yang masih membutuhkan logika-logika panjang. Dalam situasi seperti itu, sebuah dialog, seringkali mengundang berbagai reaksi; baik pro maupun kontra, terhadap pernyataan yang digulirkan ke wilayah pembaca. Reaksi yang lahir dari pembaca, bisa jadi, ikut memperkaya khazanah yang ada dalam cakupan dialog, atau malah sebaliknya; ikut memperkeruh sekaligus menyeret perbincanagan di luar konteks isi dialog itu sendiri.

Realsi pada lapisan pertama—yang ikut memperkaya khazanah dialog—lahir berdasarkan satu paradigm; membuka koridor intelektual melaluipintu-pintu dialog yang disandarkan pada etika komunikasi rasional. Dan pada lapisan kedua, satu realsi yang diliput oleh anxiety; prasangka dan rasa takut tanpa alasan. Pada dataran ini,  dialog tidak berjalan pada ruang terbuka.

Melalui buku ini, secara lugas dan tegas serta dihimpuni kejujuran, kita bisa “membaca” sosok Nurcholish Madjid. Cendekiawan Muslim, yang menaruh investasi besar pada persoalan sosio-empirik. Sebuah pikiran yang mencoba memperteguh artikulasi nilai Islam dalam wacana social-politik kontemporer.

Post a comment