Terorisme dan Radikalisme Musuh Agama dan Kemanusiaan

Serangkaian kejadian teror dan kekerasan mulai dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Surabaya, Sidoarjo, Cianjur, dan Riau, semakin membuka mata kita bahwa radikalisme dan terorisme merupakan ancaman bagi umat manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan, ancaman bagi Indonesia kita.

Langkah mendesak yang perlu kita tempuh bersama adalah melakukan proses penyadaran bagi masyarakat tentang adanya bahaya aksi dari adanya pemikiran terorisme dan radikalisme serta perlunya sikap tenang dan tidak panik menghadapi setiap tragedi teror tersebut. Berbarengan dengan itu semua, berbagai pihak dari golongan agama apapun hendaknya menyuarakan pesan-pesan agama universal yang mewajibkan para penganutnya untuk bersikap dan berpikiran terbuka, toleran, dan siap menjalani hidup bersama dengan berbagai penganut agama yang berbeda dalam bingkai NKRI. Pemerintah dengan kewenangan yang dimiliki segera melakukan tindakan tegas bagi pelaku teror sesuai hukum yang berlaku, agar rakyat tidak kehilangan kepercayaan kepada pemerintah sekaligus sebagai suatu jawaban bahwa pemerintah hadir dan bertanggung jawab untuk mengatasi situasi yang mengancam keselamatan dan keharmonisan kehidupan berbangsa dan beragama.

Kami meyakini bahwa terorisme dan radikalisme adalah suatu paham keagamaan yang tidak sampai pada substansi ajaran agama yang dimaksud, yaitu cinta pada sesama, yang menebarkan kehidupan penuh perdamaian dan nilai-nilai spiritual ketuhanan yang memberi rahmat bagi semesta.

Karena itu, agar kejadian teror dan kekerasan tidak terjadi lagi, sebagai anak bangsa dan umat Muslim secara keseluruhan, kita perlu sama-sama mengoreksi diri dan berintrospeksi (muhasabah), lalu pada tahap berikutnya terus-menerus memberi penyadaran, pencerahan dan pemahaman mengenai ajaran Islam yang sebenarnya yang mencintai perdamaian, harmoni, dan toleransi, bukan kekerasan dan kerusakan.

Atas kejadian teror dan kekerasan yang telah menyebabkan korban jiwa dan mengakibatkan luka-luka serta kecemasan bagi masyarakat, kami Keluarga Besar Nurcholish Madjid Society (NCMS) mengajak kepada segenap para pemimpin dan tokoh agama, baik formal maupun non-formal, pemimpin politik dengan berbagai kepentingannya, pejabat pemerintah pada setiap tingkatan, dari mulai kepala desa, camat, bupati/walikota, gubernur hingga presiden, untuk bersama-sama sementara meninggalkan kepentingan politiknya, untuk menyatukan kekuatan melawan aksi terorisme dan radikalisme.

Dengan dukungan penuh dari berbagai elemen kekuatan masyarakat, kami berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap dan menindak tegas dalang dan para pelaku teror tersebut. Kami berharap peristiwa serupa tidak lagi terjadi di Indonesia, sehingga Indonesia bisa lebih berkonsentrasi pada pembentukan negara-bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.

 

Wassalam,

Jakarta, 17 Mei 2018

Muhamad Wahyuni Nafis

Ketua Nurcholish Madjid Society

Post a comment