Kajian Titik Temu II “Kehidupan Beragama dan Prospek Islam Politik di Indonesia ?”

Runtuhnya rezim otoritarian Indonesia disusul datangnya gelombang reformasi politik diharapkan dapat membuka kran-kran demokrasi yang sudah lama tertutup, sehingga pluralitas nilai dapat hidup di dalamnya secara berdampingan, dan tentu saja diakui.

Namun, seiring dengan bergulirnya waktu, kenyataan justru menunjukan sebaliknya: pluralitas nilai yang ada di masyarakat justru termarginalisasi karena pemaksaan ideologi dan keinginan oleh kelompok tertentu. Ini menunjukkan ketidakdewasaan dan ketidaksanggupan kita untuk hidup berdampingan secara damai dalam pluralitas nilai yang niscaya itu.

Nurcholish Madjid Society (NCMS) menggelar Kajian TITIK-TEMU ke-2 dengan menyoroti permasalahan Kehidupan Beragama dan Prospek Islam Politik di Indonesia, pada Kamis, 18 Desember 2009, pukul 18.30-21.30 WIB di Café Btawi Ora. Jl. Lapangan Hijau No. 3. Pondok Indah.

Akan hadir Prof. Dr. Bahtiar Effendi (Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Dr. Martin L Sinaga (Dosen STT Jakarta) dan Yudi Latif. Ph. (Ketua PSIK-Indonesia).

Post a comment